Lebih baik sembunyi dalam ketidakadilan fana,
Terlelaplah diangan dunia yang tak seindah surga
dan diam diantara gemuruh ombak beriak-riak,
jika tak ada kawan yang tulus mengulurkan tangannya.
Sesak dada ini selagi menghembuskan nafas panjang
Keputusasaan telah menguasai seluruh saraf dan denyut nadi
Buruk sangka pada takdir berhasil menguasai pikiran sempit ini
Tak ingin menatap apa-apa
khayalku menyerupa, menghiasi dinding-dinding angkasa
khayalku berkata
Takdir... segitu bencikah dirimu padaku
hingga kau tak mengirim apapun
dikala dunia ini menyudutkanku pada kesulitan yang tak bisa kupikul sendiri
Mungkin nyawaku sudah lelah menyatu dengan raga yang tak beruntung ini
berharap dunia tutup dengan damai
No comments:
Post a Comment